Pernahkah Anda berpikir apa manfaatnya kita mempelajari teorema
Pythagoras? Suatu ilmu akan tahu manfaatnya jika ilmu tersebut diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, begitu juga dengan teorema Pythagoras.
Sebelumnya Mafia Online sudah membahas penerapan
teorema Pythagoras dalam bangun datar dan bangun ruang. Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
yang disajikan dalam bentuk soal cerita dan dapat diselesaikan dengan
menggunakan teorema Pythagoras.
Untuk memudahkan menyelesaikan soal-soal penerapan teorema
Pythagoras diperlukan bantuan gambar (sketsa). Untuk mengetahui manfaat teorema
Pythagoras silahkan pelajari contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya
250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang
adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah
ini.
Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat
berada di bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi
langyang-layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(AC2 –
AB2)
BC = √(2502 –
702)
BC = √(62500 – 4900)
BC = √57600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
Contoh Soal 2
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut
di atas sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak
tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-layang tersebut
dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika lebar kali tersebut 5
meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang tangga minimal yang
diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana XY merupakan jarak kaki tangga dengan bawah tembok (lebar
kali) dan YZ merupakan tinggi tembok, maka panjang tangga (XZ) dapat dicari
dengan teorema Pythagoras yakni:
XZ = √(XY2 +
YZ2)
XZ = √(52 +
122)
XZ = √(25 + 144)
XZ = √169
XZ = 13 m
Jadi, panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga
bertemu dengan bagian atas tembok adalah 13 m.
Contoh Soal 3
Dua buah tiang berdampingan berjarak 24 m. Jika tinggi tiang
masing-masing adalah 22 m dan 12 m, hitunglah panjang kawat penghubung antara
ujung tiang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah
ini.
Di mana AB merupakan tinggi tiang pertama, CE meruapakan tinggi
tiang kedua dan AE merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang
pertama dengan tiang kedua, maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema
Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang DE yakni:
DE = CE – AB
DE = 22 m – 12 m
DE = 10 m
Dengan menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang AE yakni:
AE = √(AD2 +
DE2)
AE = √(242 +
102)
AE = √(576 + 100)
AE = √676
AE = 26 m
Jadi, panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan
tiang kedua adalah 26 m.
Contoh soal 4
Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh
seperti gambar di bawah ini.
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m,
jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat
penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang
total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan jika harga
kawat Rp 25.000 per meter!
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah
ini.
Di mana AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan
ujung kawat penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama
dengan tanah, CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga, BD
merupakan panjang kawat penyangga pertama dan AD merupakan panjang kawat
penyangga kedua, maka panjang kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema
Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 +
CD2)
BD = √(62 +
82)
BD = √(36 + 64)
BD = √100
BD = 10 m
Jadi, panjang kawat penyangga pertama adalah 10 m.
AD = √(AC2 +
CD2)
AD = √(152 +
82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
Panjang kawat penyangga total yakni:
Panjang kawat = BD + AD
Panjang kawat = 10 m + 17 m
Panjang kawat = 27 m
Jadi, panjang total kawat yang diperlukan adalah 27 m
Biaya yang dibutuhkan yakni:
Biaya = Panjang kawat x harga kawat
Biaya = 27 m x Rp 25.000/m
Biaya = Rp 675.000
Jadi, biaya yang diperlukan untuk membuat kawat penyangga tersebut
adalah Rp 675.000,00
Demikianlah beberapa contoh penerapan teorema Pythagoras dalam
kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika ada kata-kata atau perhitungan yang
salah dalam postingan di atas. Jika ada permasalahan mengenai pembahasan di
atas silahkan tanyakan di kolom komentar.